Pergeseran
Cita – Cita
Cita – cita biasanya muncul dari
ketertarikan dan minat yang besar akan sesuatu. Hampir setiap orang
berkeinginan untuk meninggikan keadaan atau statusnya. Keinginan untuk
memperbaiki dan meningkatkan diri ini lebih tampak pada masa remaja. Masa
remaja ialah masa penuh cita – cita ,masa romantisme (masa berkhayal dan
berharap), dan masa pembentukan keyakinan.
Menurut
Dale Carnegie ada dua hal yang diresahkan didunia ini. Sebutan yang akan di
sandang sebelum manusia di kebumikan. Cita – cita jika terwujud dapat menambah
penghargaan terhadap diri sendiri, sebaliknya, jika gagal dapat menimbulkan
rasa malu, kesal, dan rendah diri. Tercapai tidaknya cita – cita dipengaruhi
oleh perbandingan keinginan dan kemampuan, yaitu :
1. Realistic,
jika cita – cita ditetapkan kemungkinan besar akan tecapai.
2. Non
realistic, jika cita – cita yng ditetapkan kemungkinan besar tidak tercapai
atau diragukan.
Ada
4 kondisi yang membedakan keinginan yaitu :
1. Negatif,
artinya keinginan untuk menghindari kegagalan
2. Positif,
artinya menunjukan keinginan untuk memperoleh kesuksesan.
3. Dekat/Langsung,
artinya tujuan yang ingin dicapai dalam waktu dekat
4. Jauh/Tak
langsung. Artinya tujuan yang ditetapkan hendak dicapai dimasa depan, keinginan
inilah yang sering disebut sebagai cita – cita.
Hal – hal yang mempengaruhi cita – cita ialah :
1.
Latihan dan Lingkungan sejak kecil.
2.
Ambisi orang Tua.
3.
Tokoh Idola.
4.
Persaingan dengan orang lain.
5.
Tradisi, Norma, Adat, dan Kebiasaan yang
berlaku.
6.
Pengalaman masa lalu
7.
Minat dan nilai – nilai yang dianut.
Bertambahnya usia, Semakin luasnya wawasan dan ilmu
yang diperoleh, serta realitas yang dihadapi dapat menggeser cita – cita
seseorang menjadi beragam profesi dalam kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar